Mesothelioma - Definisi, Gejala dan Penyebab

Tumor jinak di dada atau yang disebut Solitary Fibrous Tumor terkadang disebut mesothelioma jinak. Namun, sebenarnya kondisi seperti itu bukanlah golongan yang termasuk dalam mesothelioma yang akan kita bahas.

mesothelioma pictures

Mesothelioma Definition

Mesothelioma adalah kanker yang menyerang mesothelium, yaitu jaringan yang melapisi berbagai organ tubuh. Ada empat jenis kanker mesothelioma, yaitu:

1. Mesothelioma Pleura
Mesothelioma pleura (pleural mesothelioma), yaitu kanker yang menyerang mesothelium selaput paru-paru (pleura). Tipe ini merupakan tipe yang paling sering terjadi.

2. Mesothelioma Peritoneum
Mesothelioma peritoneum (peritoneal mesothelioma), yaitu mesothelioma pada selaput rongga perut (peritoneum).

3. Mesothelioma Perikardium
Mesothelioma perikardium (pericardial mesothelioma), yaitu mesothelioma yang menyerang lapisan pelindung organ jantung.

4. Mesothelioma Testis
Mesothelioma testis (testicular mesothelioma), yaitu mesothelioma yang menyerang lapisan pelindung testis atau buah zakar.

Penyebab Mesothelioma

Penyebab mesothelioma (mesothelioma causes) belum diketahui secara pasti. Namun, mesothelioma selalu dikaitkan dengan paparan asbes atau asbestos. Asbestos adalah mineral yang banyak digunakan sebagai bahan konstruksi bangunan, seperti atap, karena sifatnya yang tahan panas dan tahan api. Penggunaan asbestos secara resmi sudah dilarang sejak tahun 1999.

Ketika asbestos hancur, baik selama proses penambangan atau renovasi bangunan, asbestos akan menghasilkan serat atau debu halus. Serat halus asbestos sangat mudah terhirup, kemudian masuk dan mengendap di dalam organ tubuh, terutama paru. Serat asbestos yang tertelan juga dapat bergerak melalui sistem limfatik, mengendap, dan menginfeksi sel di selaput rongga perut (peritoneum).

Paparan asbes juga dapat memengaruhi fungsi organ reproduksi dan jantung. Namun, belum diketahui secara pasti proses penyebarannya karena sangat jarang terjadi.

Secara umum, ada empat faktor yang meningkatkan risiko mesothelioma, yaitu:

1. Lingkungan kerja yang rentan terpapar asbestos, seperti tambang mineral, lokasi konstruksi, industri otomotif, pembangkit listrik, industri tekstil, dan pabrik baja.

2. Bertempat tinggal di bangunan tua atau lingkungan yang tanahnya mengandung asbestos.

3. Memiliki anggota keluarga yang bekerja di lingkungan yang rentan paparan asbestos. Asbestos dapat menempel di kulit dan pakaian, sehingga asbestos dapat terbawa ke dalam rumah atau lingkungan lain.

4. Memiliki riwayat mesothelioma atau kelainan genetika yang meningkatkan risiko kanker.

Selain asbestos, ada beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko mesothelioma, meskipun jarang terjadi. Di antaranya adalah paparan mineral erionite, paparan radiasi dari bahan kimia thorium dioksida yang digunakan dalam pemeriksaan foto Rontgen hingga tahun 1950-an, dan terinfeksi simian virus (SV40).

Gejala Mesothelioma

Gejala mesothelioma (mesothelioma symptoms) berkembang secara bertahap dan biasanya membutuhkan waktu 20-30 tahun hingga muncul gejala. Pasien mungkin tidak merasakan adanya gejala ketika mesothelioma berada pada stadium awal. Namun seiring waktu, sel kanker akan semakin berkembang dan menekan saraf atau organ lainnya, sehingga menimbulkan gejala.

Gejala mesothelioma berbeda tergantung lokasi sel kanker. Pada mesothelioma paru, gejala yang mungkin muncul adalah sebagai berikut:

1. Demam disertai keringat (saat malam hari).
2. Rasa lelah yang berlebihan.
3. Batuk disertai rasa nyeri yang tidak tertahankan.
4. Sesak napas akibat penumpukan cairan di paru-paru, tepatnya di rongga pleura, yaitu ruangan antara kedua lapisan pleura yang melapisi paru-paru.
5. Penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.
6. Nyeri dada.
7. Pembengkakan dan perubahan bentuk pada ujung jari (jari tabuh).
8. Muncul benjolan pada jaringan di bawah permukaan kulit area dada.

Sementara, mesothelioma perut (peritoneal) memiliki gejala sebagai berikut:

1. Hilangnya nafsu makan.
2. Berat badan menurun drastis.
3. Diare.
4. Konstipasi.
5. Nyeri di bagian perut.
6. Pembengkakan di area perut.
7. Muncul benjolan di perut.
8. Gangguan buang air besar dan buang air kecil.

Mesothelioma perikardium dan testis merupakan jenis mesothelioma yang sangat jarang terjadi. Mesothelioma perikardium biasanya menimbulkan gejala berupa nyeri dada dan gangguan pernapasan, sedangkan mesothelioma testis ditandai dengan pembengkakan atau munculnya benjolan di area testis.

Gejala mesothelioma tidak spesifik dan bisa disebabkan oleh kondisi lain. Oleh karena itu, segera temui dokter jika merasakan gejala di atas, terutama jika memiliki riwayat terpapar asbestos.

Diagnosis Mesothelioma

Dokter akan melakukan mesothelioma diagnosis jika mencurigai seorang pasien yang menderita mesothelioma. Namun untuk memastikannya, perlu dilakukan tes. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Foto Rontgen
Untuk mendeteksi adanya kelainan, seperti penebalan di lapisan paru, cairan di rongga pleura, atau perubahan bentuk paru.

2. CT Scan
Untuk memeriksa area dada dan perut, serta mendeteksi adanya tanda kanker, menentukan lokasi kanker, dan memeriksa apakah kanker telah menyebar ke organ tubuh lain.

3. PET (Positron Emission Tomography)
Pemeriksaan dengan menggunakan senyawa yang mengandung atom radioaktif yang disuntikkan ke dalam tubuh untuk mendapatkan gambaran detail dari jaringan yang dicurigai terdapat sel kanker.

4. MRI
untuk mendapatkan gambaran yang lebih detail dari jaringan menentukan lokasi tumor.

Pengobatan Mesothelioma (Mesothelioma Treatment)

Mesothelioma merupakan salah satu jenis kanker yang jarang terjadi dan belum dapat disembuhkan hingga kini. Pengobatan dilakukan untuk mengendalikan atau mengurangi gejala yang dialami dan memperpanjang kesempatan hidup pasien. Langkah pengobatan umumnya ditentukan berdasarkan beberapa faktor, yaitu:

1. Usia dan kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
2. Tipe dan lokasi mesothelioma.
3. Stadium atau penyebaran sel kanker di dalam tubuh.
4. Ukuran mesothelioma.

Berdasarkan pertimbangan di atas, ada beberapa langkah pengobatan yang mungkin direkomendasikan oleh dokter, yaitu:

1. Kemoterapi
Kemoterapi dapat dilakukan sebelum atau setelah operasi untuk mengecilkan tumor, memudahkan proses pengangkatan tumor, dan mengurangi risiko kanker muncul kembali.

2. Terapi Radiasi (Radioterapi)
Terapi pengobatan dengan sinar X dan sinar proton yang difokuskan pada area tubuh tertentu. Radioterapi biasanya dilakukan setelah pasien menjalani prosedur operasi, untuk menghilangkan sisa sel kanker. Terapi pengobatan ini juga dilakukan untuk mengurangi gejala kanker tahap lanjut ketika operasi tidak memungkinkan untuk dilakukan.

3. Operasi
Tindakan pembedahan dilakukan ketika mesothelioma masih berada pada stadium awal.

Pencegahan Mesothelioma

Tindakan pencegahan utama mesothelioma adalah menghindari kontak dengan segala sesuatu yang mengandung asbestos. Jika Anda bekerja di lingkungan yang berisiko tinggi terpapar asbestos, maka ikuti peraturan keselamatan kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Di antaranya adalah:

1. Gunakan alat pelindung diri selama berada di area kerja yang rentan terpapar asbestos.

2. Buang sisa materi asbestos di tempat yang aman dan tidak membahayakan lingkungan sekitar.

3. Jangan membawa pulang pakaian dan sepatu yang digunakan selama bekerja.

Selain itu, ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko mesothelioma, yaitu:

1. Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi gejala atau tanda penyakit yang berkaitan dengan asbes.

2. Berhenti merokok. Rokok tidak secara langsung menyebabkan mesothelioma, namun rokok menjadi faktor pemicu dan dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk mesothelioma.

3. Pelajari dan ikutilah petunjuk mengenai penanganan asbestos yang aman di lingkungan sekitar. Jangan memindahkan materi yang mengandung asbestos sembarangan.

Sekian dulu ya! pembahasan saya kali ini tentang Mesothelioma - Definisi, Gejala dan Penyebab, mudah-mudahan bisa bermanfaat. Jika ada masalah atau pertanyaan silakan tanyakan pada kolom komentar dibawah dan terima kasih banyak sampai jumpa pada artikel selanjutnya.

Referensi:
Mott, FE. (2012). Mesothelioma: A Review. The Ochsner Journal, 12(1), pp. 70-79.
Weder, W. Opitz, I. (2012). Multimodality Therapy for Malignant Pleural Mesothelioma. Annals of Cardiothoracic Surgery, 1(4), pp. 502-507.
American Cancer Society (2016). Malignant Mesothelioma.
American Lung Association (2018). Mesothelioma.
Cancer Research UK (2018). About Cancer. Mesothelioma.
CancerNet (2017). Mesothelioma: Treatment Options.
Whitmer, M. Asbestos (2018). Mesothelioma.
Selby, K. Asbestos (2018). Mesothelioma Stages.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel