PT Global Digital Niaga (BELI) Blibli IPO, Incar Dana Segar Rp 8,17 Triliun

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) dikenal dengan produk Blibli melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan melepas sebanyak-banyaknya 15% saham dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

PT Global Digital Niaga (BELI) Blibli IPO, Incar Dana Segar Rp 8,17 Triliun
PT Global Digital Niaga (BELI) Blibli IPO, Incar Dana Segar Rp 8,17 Triliun

Berdasarkan prospektus yang dibagikan, Blibli akan melepas 17.771.205.900 lembar saham dengan nominal Rp250 per lembar, saham tersebut akan ditawarkan kepada masyarakat direntang harga sebesar Rp410-Rp460, sehingga target dana yang akan dihimpun oleh Blibli (BELI) maksimal Rp8,17 triliun.

Kemudian, sehubung dengan penawaran umum saham perdana, maka berdasarkan surat keputusan direksi BELI juga akan mengalokasikan saham kepada pegawai employee stock allocation (ESA) sebanyak 55.000.000 lembar saham atau sekitar 0,31% dengan harga sesuai harga penawaran IPO.

Tak hanya itu dalam RUPSLB Blibli pada 28 Oktober 2021, para pemegang saham juga menyetujui pelaksanaan management and employee stock option plan (MESOP). Dimana BELI akan mengalokasikan saham kepada manajeman dan karyawan sebanyak-banyaknya 3.656.600.000 lembar saham atau setara 2,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.

Profil Singkat PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

Didirikan tahun 2011, PT Global Digital Niaga Tbk ("Blibli” atau “Perseroan”) merupakan pelopor ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terdepan di Indonesia yang fokus melayani konsumen ritel dan institusi lewat konektivitas digital. Blibli mengintegrasikan pengalaman online dan offline melalui layanan e-commerce dan toko fisik untuk beberapa mitra merek terkemuka.

Selain itu, Perseroan juga berkolaborasi dengan lebih dari 27.000 toko yang melayani fitur Blibli InStore dan Click & Collect, serta didukung oleh infrastruktur rantai pasok, termasuk jaringan pergudangan dan logistik yang dikembangkan secara nasional dan meningkatkan layanan pengiriman langsung lewat layanan Blibli Express Services (BES), dan berbagai mitra logistik pihak ketiga.

Pada tahun 2017, Perseroan mengakuisisi tiket.com untuk memperluas layanan hingga perjalanan, akomodasi, dan pengalaman gaya hidup; dan pada tahun 2021, ekosistem omnichannel Blibli semakin lengkap dengan penambahan produk segar dan kebutuhan sehari-hari bagi pelanggannya melalui akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) – perusahan pengelola sejumlah supermarket berkualitas tinggi seperti Ranch Market dan Farmers Market.

Pada tahun 2022, Perseroan menempati peringkat pertama kategori consumer electronics dan makanan segar B2C omnichannel menurut Frost & Sullivan, serta memiliki layanan pelanggan 24/7.

Penggunaan dana IPO oleh PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

Adapun dana yang diperoleh dari penawaran umum saham perdana setelah dikurangi seluruh biaya emisi. akan dialokasikan untuk pembayaran utang sekitar Rp5,5 triliun kepada pihak perbankan dalam hal ini PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Bank BTPN Tbk (BTPN).

Kemudian sisanya akan digunakan sebagai modal kerja untuk mendukung kegiatan usaha dan pengembangan usaha BELI, termasuk tidak terbatas pada kegiatan penjualan dan pemasaran, pengembangan produk, pembiayaan kegiatan operasional (termasuk pemeliharaan atau beban operasional lainnya), dan penambahan fasilitas pendukung usaha.

Dimana dari sisa dana tersebut, sekitar 57% akan digunakan oleh perseroan dan 43% akan digunakan olehGTNe, entitas anak perseroan. Dana yang disalurkan ke GTNe akan dilakukan secara bertahap berupa peningkatan penyertaan modal yang akan dimulai pada kuartal 4 tahun 2022

Pemegang Saham PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) pra IPO

Dalam prospektus yang dibagikan, para pemegang saham BELI sebelum melakukan IPO sebagai berikut: 98,46% dikuasai oleh PT Global Investama Andalan, 0,04% dipegang oleh Kusumo Martanto, 0,03% dipegang oleh Honky Harjo, 0,003% dipegang oleh Lisa Widodo, 0,002% dipegang oleh Hendry, 0,001% dipegang oleh Andy Utomo, terakhir kepemilikan lain-lain sebanyak 1,45% yang terdiri dari 163 pihak.

Kemudian, setelah proses IPO terdapat 89 pihak yang akan terkena lock up, dimana mereka memberikan pernyataan tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruhnya sampai masa 8 bulan pernytaan pendaftaran ipo efektif.

Dimana total saham yang dimiliki oleh pihak-pihak yang terkena lock up adalah sejumlah 100.614.838.240 lembar saham. yang terdiri dari PT Global Investama Andalan sebesar 98,45% dan individu yang terdiri dari 89 pihak yang mewakili 1,45% saham Blibli.

Buat kalian yang ingin membeli saham-saham yang akan IPO kalian bisa mendaftar melalui aplikasi Ajaib. Gunakan kode guna413 agar kalian dapat bonus saham-saham gratis hingga Rp. 50.000.000.

Broker Penjamin Pelaksana Efek

Terdapat dua broker yang menjadi penjamin pelaksana efek yakni PT BRI Danareksa Sekuritas (OD) dan PT BCA Sekuritas (SQ), dimana OD sebagai partisipan administrasi.

Jadwal pelaksanaan IPO BELI

Masa penawaran awal : 17 – 24 Oktober 2022

Efektif : 28 Oktober 2022

Masa penawaran umum : 1 – 3 November 2022

Tanggal penjatahan : 3 November 2022

Distribusi saham secara elektronik : 4 November 2022

Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia : 7 November 2022

0 Response to "PT Global Digital Niaga (BELI) Blibli IPO, Incar Dana Segar Rp 8,17 Triliun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel